Jokowi Kaget Harga Tiket Melambung
TickNet.Top Presiden Joko Widodo akan segera memanggil BUMN Minyak dan Gas Bumi Pertamina. Ini terkait dengan dugaan monopoli penjualan bahan bakar penerbangan avtur, yang menyebabkan kenaikan harga tiket di beberapa maskapai penerbangan.
Dilansir dari Republika, pernyataan itu diucapkan saat Presiden Joko Widodo Berpidato dalam acara Gala Dinner Peringatan HUT ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Puri Agung Convention Hall Jakarta, Senin (11/2) malam.
"Berkaitan dengan harga tiket pesawat saya terus terang kaget dan malam hari ini saya baru tahu mengenai avtur yang ternyata avtur yang dijual di (Bandara) Soekarno-Hatta itu dimonopoli oleh Pertamina sendiri," katanya.
Pidato tersebut disambut dengan tawa oleh hadirin yang sebagian besar merupakan tamu undangan dari industri hotel dan restoran di Indonesia. Mengenai hal ini, Presiden akan memanggil Direktur Utama PT Pertamina untuk menanyakan masalah ini.
"Besok pagi saya akan undang Dirut Pertamina, pilihannya hanya satu," sambungnya.
Presiden akan memberi Pertamina pilihan apakah dapat memberikan harga yang sama dengan harga internasional atau tidak. Jika tidak bisa, itu akan memungkinkan permintaan lain. "Kalau tidak bisa saya akan masukkan kompetitor lain sehingga terjadi kompetisi," katanya.
Presiden Jokowi mengakui bahwa harga avtur yang tinggi sangat mengganggu industri penerbangan di Indonesia. Ini secara langsung mempengaruhi harga tiket pesawat yang menjadi lebih mahal.
Sebelumnya dalam laporannya di acara yang sama Ketua PHRI Haryadi Sukamdani mengatakan bahwa sektor pariwisata Indonesia terganggu karena masalah kenaikan harga tiket.
Dia mengatakan itu dipicu karena harga tiket kelas promo dihapus dan dijadikan harga normal sehingga rata-rata kenaikan harga tiket mencapai 40 persen.
"Lalu ditambah dengan sejumlah maskapai yang mengenakan kebijakan bagasi berbayar. Ini menjadikan harga tiket maskapai asing justru lebih murah," katanya.
Pada kesempatan itu Haryadi berharap peran pemerintah dalam mengatasi monopoli Pertamina dalam penjualan avtur.
"Selain itu dengan bergabungnya Sriwijaya Air ke kelompok Garuda dan Citilink menjadikan di Indonesia hanya ada dua kelompok penerbangan yakni kelompok Garuda dan kelompok Lion Air sehingga mengarah pada terjadinya kartel," katanya.
Diharapkan pemerintah dapat mengatasi masalah di dunia pariwisata sehingga pariwisata Indonesia akan menjadi sangat kompetitif.
Presiden didampingi sejumlah pejabat termasuk Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Tidak ada komentar