Puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar', Ternyata Bukan Satu-Satunya
Fadli Zon juga mengarang puisi di tengah menjalani karier politiknya. (wikipedia) |
TickNet.Top - Selama berkarir di dunia politilk, ternyata Fadli Zon juga sering mengarang puisi. Ini mungkin didukung oleh riwayat pendidikannya yang lulusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Hingga saat ini, Fadli Zon telah mengarang 28 puisi, dengan rincian 8 puisi yang dibuat selama kampanye pemilihan presiden Indonesia 2014, 4 puisi yang dibuat pada tahun 2016, 7 puisi yang dibuat pada tahun 2017, 7 puisi yang dibuat pada tahun 2018, dan 2 puisi yang dibuat pada 2019.
Fadli tidak menulis puisi pada tahun 2015. Fadli juga pernah 2 kali mengadakan lomba membaca puisi di YouTube, kompetisi membaca puisi pertama "Tukang Gusur" pada tahun 2016 dan kontes membaca puisi "Sajak Sang Penista" pada tahun 2017.
Fadli Zon juga menerbitkan 'Memeluk Waktu' yang berisi delapan puisi pilihan yang diterjemahkan ke dalam delapan bahasa, yaitu Indonesia, Jawa, Sunda, Inggris, Mandarin, Arab, Rusia, dan Prancis.
Tidak jelas kepada siapa semua puisi tersebut diarahkan, tetapi dilihat dari preferensi politik Fadli, puisi-puisi itu sepertinya ditujukan kepada Joko Widodo dan mereka yang mendukungnya.
Tjahjo Kumolo, dalam menanggapi puisi "T-shirt dan Sepeda", mengatakan bahwa pemimpin yang dimaksud adalah Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla. Hal ini diperjelas oleh puisi "Tonton Kedunguan", di mana Fadli membuat puisi itu kepada pihak yang berseberangan dengan Fadli.
Namun, ada sebuah puisi berjudul "Paman Donald Yang Mulia" yang jelas ditujukan kepada Donald Trump.
Baru-baru ini kembali Fadli Zon membuat puisi yang menyindir situasi sosial politik terbaru. Kali ini puisi Fadli berjudul Doa yang Ditukar.
Puisi Fadli diposting di akun Twitter-nya @Fadlizon.
Berikut isi puisinya tersebut.
DOA YANG DITUKAR
doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik
Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
Fadli Zon, Bogor, 3 Feb 2019
Tidak ada komentar